IMAM TIRMIDZI

Kitab Kumpulan Hadits Fiqhi Yang Pertama
ghadr01.jpgDiantara kitab-kitab hadits setingkat, Sunan At-tirmidzi dikenal memiliki keunikan tersendiri. Mengedepankan sudut pandang yang fiqhi, sehingga lebih aplikatif. Setelah shahih bukhari dan shahih muslim, kitab hadits lain dalam barisan kitab kutubus sittah, enam kitab induk hadits, yang tak kalah unik dan penting adalah kitab Al-Jami’ Ash-Shahih atau yang lebih popular dengan sebutanSunan At-Tirmidzi.
Setelah menyusun kitab Al-Jami’, imam At-Turmudzi memperlihatkannya kepada para ulama di Hijaz, Irak, dan Khurasan. “Mereka semua gembira dan ridha untuk meletakkannya dirumah masing-masing. Sebab mere
ka merasa dirumah mereka ada Nabi SAW yang selalu berbicara”, kenang imam At-Tirmidzi, mengenai pendapat para ulama tersebut.
Menurut imam Abu Ismail Abdullah Al-Anshari kitab Al-Jami’ memiliki keunggulan di banding kitab lain di dalam hal pensyarahan, karena ia (imam At-Turmudzi) langsung/sekaligus mensyarahi (menjelaskan) maksud hadits per hadits. Namun beberapa ulama seperti Ibnul Qayyim Al-Jauzi dalam Al-Maudhu’at-nya, Ibnu Taymiyyah dan muridnya Adz-Dzahabi mengkritik bahwa ada sekitar 30 hadits dalam Sunan At-Turmudzi yang palsu. Namun vonis hadits palsu ini belakangan disanggah oleh Syekh Jalaluddin As-Suyuti, pakar hadits dari Mesir yang hidup pada abad IX .
Hadits-hadits yang diduga palsu tersebut rata-rata berkaitan dengan fadhail ‘amal / keutamaan amal. Anggapan ini muncul karena perbedaan pandangan tentang batasan kualifikasi hadits yang menjelaskan tentang selain masalah aqidah dan hokum halal haram. Sebagaimana ahli hadits lainnya, imam At-Tirmidzi pasti tidak akan mau meriwayatkan hadits yang lemah atau telah di ketahui kepalsuannya secara nyata.
Imam At-Tirmidzi nama lengkapnya adalah Abu Isa Muhammad bin Isa bin Saurah bin Musa Al-Sulaimi Al-Dhahir Al-Bughi At-Tirmidzi, lahir pada tanggal 11 Muharram tahun 209 H di Tirmidzi atau Termez, kota tua di pinggiran sungai jihon (Amorderia), sekarang masuk perbatasan wilayah Uzbekistan dan Afganistan. Imam Turmudzi merupakan orang yang cerdas, tangkas, cepat hafal, zuhud, wara’. Guru Imam Tirmidzi antara lain Syekh Ziyad bin Yahya Al-Hasani (w 254H), Syekh Abbas bin Abd Al-Azhim Al-Anbari (w 246H), Syekh Abu Said Al-Asyaj Abdullah bin Said Al-kindi (w 257H), Abu Hafs Amr bin Ali Al-Fallas (w 249H), Syekh Ya’qub bin Ibrahim Al-Dauiraqi (w 252H), Syekh Muhammad bin Ma’mar Al-Qoisi Al-Bahrani (w 256H), Syekh Nashr bin Ali Al-Jahdhami (w 250H). yang perlu diingat para imam hadits diatas juga merupakan guru dari imam Bukhari, imam Muslim, imam Abu Dawud, imam An-Nasai, dan imam Ibn Majah. Imam Tirmidzi juga pernah belajar pada imam Bukhari, imam Muslim dan imam Abu Dawud.
Ketika imam Bukhari meninggal, tidak ada seorangpun ulama yang bisa menggantikannya di Khurasan kecuali imam Tirmidzi, yang dalam pengetahuan agamanya, wara’, dan zuhud. Ia sering kali menangis hingga buta matanya pada usia tua, karena itu ia juga sering disebut Al-Dharir (yang buta).
Karya imam Tirmidzi antara lain Asy-syamail An-Nabawiyyah, Al-‘Ilal, At-Tarikh, Al-Zuhd, Al-Asma wa Al-Kuna, namun yang paling monumental adalah Al-Jami’ Ash-Shahih atau Jami’ At-Turmudzi atau Sunan At-Turmudzi. Murid-murid beliau antara lain Syekh Makhul bin Al-afdhal, Syekh Muhammad bin Mahmud Anbar, Syekh Ahmad bin Syakir, Syekh Abd bin Muhammad Al-Nafsiyyun, Syekh Al-Haisam bin Kulaib Al-Syasyi, Syekh Ahmad bin Yusuf Al-Nasafi, dan Syekh Abul Abbas Al-Mahbubi Muhammad bin Ahmad bin Mahbub Al-Marwazi, ialah yang banyak meriwayatkan Al-Jami’ Ash-Shahih.
Imam Tirmidzi wafat pada malam senin 13 rajab 279 H bertepatan 8 Oktober 892 M dalam usia 70 tahun di kota Tirmiz.
Sumber : – kitab At-Tahzib
Title Post: IMAM TIRMIDZI
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Author: Unknown

Terimakasih sudah berkunjung di blog Kardian Success Line, Jika ada kritik dan saran silahkan tinggalkan komentar

0 komentar:

Post a Comment