[Suatu Momentum Spektakuler]
Oleh : Khoirurrijal, S.Ag, M.A.*
 
 Ba
''Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.'' (QS Al-Isra [17]: 1).

Subhanallah, suatu momentum spektakuler yang terjadi dalam diri Rasulullah saw yakni momentum diperjalankannya beliau (isra') dari Masjidil Haram di Makkah menuju Masjidil Aqsa di Jerusalem dan dilanjutkan perjalanan vertikal (mi'raj) dari Qubbah As-Sakhrah (terletak sekitar 150 meter dari Masjidil Aqsa) menuju Sidrat Al-Muntaha. Lalu, kembali lagi ke Makkah. Semuanya dilakukan hanya dalam waktu semalam saja.  
Sudah 14 abad hijriyah momentum spektakuler itu berlalu. Namun, asarnya begitu dahsyat dapat dirasakan hingga saat ini. Pasalnya, setiap 27 Rajab, umat Islam di seluruh penjuru dunia memeringatinya sebagai momentum kontemplasi dan refleksi, serta bagian terpenting rangkaian keberimanan mereka.
Isra Mi'raj terjadi ketika Nabi Muhammad SAW berada dalam situasi tekanan dan hinaan yang kuat dari kelompok Musyrikin Makkah seperti Abu Jahal, Abu Lahab, dan sekutunya. Dalam waktu beriringan Nabi Muhammad SAW baru saja ditinggal wafat istrinya tercinta, Khadijah Al-Kubra, pendamping sejati, pembela, dan pendukung utama perjuangan dakwahnya. Pada saat yang sama, beliau juga baru saja berduka karena pamannya, Abu Thalib, meninggal yang menjadi pembela setianya. Maka, untuk memberikan hiburan ruhani, Allah memperjalankan beliau dengan Isra dan Mi'raj.
Isra Mi'raj terbagi dalam dua momentum : Pertama :  Isra, yakni Nabi Muhammad diperjalankan oleh Allah SWT dari Masjidil Haram di Mekkah hingga ke Masjidil Aqsha di Palestina. Masjid Al-Haram, nama yang diberikan oleh Allah di dalam Alquran, disebut juga dengan Baitullah terletak di Makkah, negeri yang diberkahi dan menjadi petunjuk semua manusia.
Kedua : Mi'raj, yakni Nabi Muhammad SAW dinaikkan oleh Allah dari Qubah Ash-Shakhrah ke Sidratul Muntaha yang merupakan tempat tertinggi di langit. Di sini beliau mendapat perintah langsung dari Allah berupa shalat fardu lima waktu.
Setelah malam Isra Mi'raj, paginya Nabi Muhammad SAW menyampaikan kepada masyarakat sekitar. Beragam jawaban pun beredar. Pertama : Ada yang menjadi ragu. Golongan ini adalah golongan orang-orang munafiq. Kedua : Ada yang menentangnya. Golongan ini adalah golongan orang-orang musyrik. Ketiga : Ada yang membenarkannya. Golongan ini adalah golongan orang-orang mukmin.
Sebagai umat Islam, selayaknya kita mentaati, membenarkan, membela dan mengaplikasikan apa saja yang disampaikan Nabi Muhammad SAW kepada kita dalam kehidupan kita sehari-hari. Semoga kita diberi kekuatan dan hidayah Allah untuk berbuat kebaikan. Amîn yâ Mujîbassâ-ilîn yâ Rabbal Âlamîn birahmatika yâ Arhamarrâhimîn.
Title Post:
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Author: Unknown

Terimakasih sudah berkunjung di blog Kardian Success Line, Jika ada kritik dan saran silahkan tinggalkan komentar

0 komentar:

Post a Comment