Tata Cara Menyembelih Qurban
Oleh: Asy Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin
Pertanyaan:
Bagaimana tata cara yang benar untuk menyembelih hewan kurban?
Bagaimana tata cara yang benar untuk menyembelih hewan kurban?
Jawab:
Tata cara yang benar jika hewan kurban berupa kambing, baik domba maupun yang biasa yaitu:
Tata cara yang benar jika hewan kurban berupa kambing, baik domba maupun yang biasa yaitu:
Hendaklah dia membaringkan hewan kurban itu di atas lambungnya yang kiri bila dia menyembelih dengan tangan kanannya. Namun jika dia menyembelih dengan tangan kirinya, maka hendaklah dia membaringkannya di atas lambungnya yang kanan. Karena tujuan dari hal itu adalah ketenangan binatang tersebut. Seorang yang menyembelih dengan tangan kirinya, niscaya binatang itu tidak tenang kecuali bila dibaringkan di atas lambungnya yang kanan.
Kemudian hendaklah dia meletakkan kakinya di atas leher hewan kurban ketika menyembelih dan memegang dengan tangan kirinya kepala si hewan sehingga tampak urat kerongkongannya.
Lalu dia menggorokkan pisau di atas urat kerongkongan, dua urat yang disebut “Wudjain”, dan satu urat yang disebut dengan “Mari`” dengan kuat, sehingga dia dapat menumpahkan darah.
Adapun kedua tangan dan kaki hewan kurban sebaiknya dibiarkan lepas dan tidak ditahan, sebab yang demikian itu lebih menyenangkannya dan lebih bagus dalam mengeluarkan darah dari jasadnya, karena darah akan keluar bersama gerakan, maka ini tentunya lebih utama.
Kemudian tatkala menyembelih, dia membaca:
بِسْمِ اللهِ وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللَّهُمَّ هَذَا مِنْكَ وَلَكَ، اَللَّهُمَّ هَذِهِ عَنِّي وَعَنْ أَهْلِ بَيْتِ
BISMILLAHI WALLAHU AKBAR, ALLAHUMMA HADZA MINKA WA LAKA, HADZIHI ‘ANNY WA ‘AN AHLI BAITI
“Dengan nama Allah dan Allah maha besar. Ya Allah! (hewan) ini darimu dan untukmu. Ya Allah! ini adalah sembelihanku dan keluargaku”
Adapun yang selain kurban, dia melakukan padanya yang demikian ini tetapi dia mengucapkan sebelum menyembelih:
بِسْمِ اللهِ وَاللهُ أَكْبَرُ
BISMILLAHI WALLAHU AKBAR
“Dengan nama Allah dan Allah maha besar.”
Itu saja.
(Diambil dari Fatawa Nur ‘alad Darb oleh Asy Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah dengan no. kaset: 93 dan 353. Dinukil untuk blog ulamasunnah.wordpress.com dari buku Panduan Praktis Ibadah Kurban, Penerjemah: Al Ustadz Abdul Mu’thi Al Maidani, Penerbit Al Husna Jogjakarta)
Title Post:
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Author: Unknown
Terimakasih sudah berkunjung di blog Kardian Success Line, Jika ada kritik dan saran silahkan tinggalkan komentar
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Author: Unknown
Terimakasih sudah berkunjung di blog Kardian Success Line, Jika ada kritik dan saran silahkan tinggalkan komentar
0 komentar:
Post a Comment